PENGARUH ALERGI TERHADAP Akhir-akhir ini, trend penyakit dunia berubah dari penyakit infeksi ke penyakit tidak menyebar dan kronik. Diantaranya ialah alergi. Imbas dari alergi punya pengaruh pada kehidupan sang Obat yang umum diberi diantaranya ialah kortikosteroid, anti histamin, beta blocker, dan dekongestan.
Penangan alergi memerlukan waktu yang lama. Di Amerika, perkiraan jumlah ongkos untuk interferensi klinis ialah sejumlah 3.700 juta dolar tiap tahunnya. Di Indonesia, ongkos klinis yang dibutuhkan ialah seputar 7-10 juta rupiah per orang per tahunnya. PENGARUH ALERGI TERHADAP
Interferensi obat yang termahal dipakai ialah beta bloker. Disamping itu, interferensi dengan therapy klinis yang lebih berkembang membutuhkan 10-30% semakin banyak ongkos per tahunnya. Interferensi ini berbentuk therapy gen dan pemakaian beberapa alat hebat yang lain.
Pasien alergi (Analisis Alergi Pada Balita) ditanggung beberapa interferensi simpatisan non klinis yang masuk ke pembiayaan tidak langsung. Ini meliputi ongkos transportasi sampai ongkos tambahan keperluan servis klinis yang lain. Pengeluaran tidak langsung ini diprediksi menyamakan atau seputar 75-90% dari angka pembiayaan klinis. Bila ongkos klinis yang dibutuhkan seorang ialah seputar 8 juta rupiah per tahun, karena itu ongkos tidak langsung ini ialah di antara 5-7 juta rupiah.
Imbas ekonomi yang lain bisa dirasakan ialah karena berkurangnya keproduktifan penyandang penyakit alergi. WHO menulis sekitar 1% Disability-Adjust Life Years (DALY’s) atau tingkat keproduktifan manusia bisa raib tiap tahunnya karena penyakit alergi. Nilai ini sama dengan rerata 10-20 juta rupiah per tahunnya.